Wayang Kampung Sebelah



Nama   : Nadia Anastasia
NPM   : 15410099
Kelas   : 1C


Wayang Kampung Sebelah
                Pementasan Wayang Kampung Sebelah di Balairung Universitas PGRI Semarang pada tanggal 20 Oktober 2015 untuk memperingati Bulan Bahasa. Setelah kata sambutan dari Rektor Dr.Muhdi, SH.Mhum dan ketua yayasan PGRI Sudharto, keduanya kemudian menyerahkan wayang tokoh Kampret kepada dalang Ki Jlitheng Suparman sebagai penanda akan dimulainya pentas. Membawakan lakon Mawas Diri Menakar Berani.
Pada Wayang Kampung Sebelah ini berbeda dengan Wayang – Wayang biasanya. Pada Wayang kali ini tokohnya diciptakan sendiri, seperti Kapret, Pak Lurah Somad, hingga gambaran tokoh artis yang namanya diplesetin seperti Koma Ramarimari, Minul Daratinggi, hingga Syah Marni.
Awal cerita munculnya tokoh yang bernama Plungsur yang mencalonkan sebagai Kepala Desa Bangunjiwa yang memberi sambutan menggunakan bahasa yang membingungkan. Singkat cerita Plungsur dan Somad bersaing ketat untuk menjadi orang nomer satu di Desa Bangunjiwa. Kedua sama – sama menggunakan cara yang kurang baik hingga kecurangan dalam perhitungan.
Somad keluar sebagai pemenang. Dan untuk merayakan kemenangan tersebut ia pun mengundang artis – artis papan atas sebagai hiburan untuk para pendukungnya. Raja Dangdut Koma Ramarimari, Minul Darah Tinggi, dan Syah Marni yang heboh memberikan lagu – lagu ciptaannya. Dengan ciptaan wayang yang begitu unik dan membedakan dengan wayang – wayang lainnya adalah memiliki patahan di pinggul dan kepala membuat tokoh – tokohnya bisa bergorang dan menggerakkan tangannya sehingga membuat benda mati seolah – olah hidup.
Ditenggah pertunjukan yang asyik, tiba – tiba pendukung Plungsur menghentikan pesta karena menemukan kecurangan dalam pemilihan Kepala Desa. Para pendukung Somad merasa terganggu karena hiburannya di ganggu oleh pendukung Plungsur. Kemudian terlibatlah bentrok antara pendukung Somad dan Plungsur.
Akhirnya Somad tidak jadi memenangkan Pilkada dan Plungsurlah yang memenangkannya.

TAMAT

Komentar